
Memilah sampah merupakan sebuah tindakan sederhana dalam pengelolaan sampah yang efektif. Pemilahan sampah yang sesuai jenis dapat mempermudah proses daur ulang, mengurangi pencemaran udara akibat tumpukan sampah organik dan anorganik, serta menciptakan nilai ekonomi dari barang yang semula dianggap tak berguna. Lebih dari itu, pemilahan sampah dari sumbernya, seperti rumah atau sekolah, dapat menekan produksi sampah, menjaga kebersihan lingkungan, dan mendukung konsep 3R (reduce, reuse, recycle) yang berkelanjutan.
Kegiatan pilah sampah yang dilaksanakan di Yayasan Literasi Desa Tumbuh membantu mengenalkan kepada anak-anak desa tentang pentingnya pengelolaan sampah, jenis-jenis sampah, cara mendaur ulang sampah, serta meningkatkan kemampuan motorik anak dalam membuat kerajinan dari barang bekas. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Februari 2025 dengan dipandu oleh Kak Rinda dan Kak Inga dari Kelas Kaki Kecil. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan oleh MC, ice breaking/games, membaca buku yang berjudul “Sampah” dari Aksa Berama, mengenalka jenis-jenis sampah, membuat kompos, dan membuat kerajinan dari botol bekas, dan penutup.

Mula-mula, anak-anak dikenalkan dengan jenis-jenis sampah yang sering mereka jumpai di rumah maupun sekolah. Selanjutnya, mereka diminta untuk memilah sampah sesuai dengn kategorinya. Di sini anak sangat antusias untuk maju ke depan dan memilah sendiri sampah-sampah tersebut untuk dikelompokkan sesuai kategori. Setelah memilah sampah, anak dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompok akan diberikan tanah dan sampah organik untuk dibuat menjadi kompos. Selain itu, anak juga diberi lembar pengamatan sehingga dapat diketahui bagaimana perkembangan pupuk kompos yang mereka buat. Tidak hanya anak-anak LDT yang antusias, para volunter juga sangat tertarik karena kegiatan ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah membuat pupuk kompos, anak-anak juga diajak untuk mengelola sampah plastik menjadi wadah alat tulis dari botol mineral plastik. Mulanya, botol plastik dipotong sesuai kebutuhan. Selanjutnya, diwarnai sesuai karakter yang diinginkan.
ditulis oleh Monita Sholeha & Melinda Silfiana, Fasilitator tahun 2024 Yayasan Literasi Desa Tumbuh